Silahkan jika kalian ingin melihat data para alumni dari PLS UNSIKA
tolong di pergunakan dengan bijak, terimakasih
Klik DISINI untuk melihat Data para alumni
Selasa, 15 Oktober 2019
Selasa, 08 Oktober 2019
SILAHKAN DI LIHAT FOTO FOTO KEGIATAN KAMI
SEMINAR NASIONAL PLS TAHUN 2018
Klik Disini FOTO SEMINAR NASIONAL 2018
FESTIVAL PAUD PLS TAHUN 2018
Klik Disini FOTO FESTIVAL PAUD 2018
STUDI BANDING PLS TAHUN 2019
Klik Disini FOTO STUDY BANDING
SATU MINGGU MENGABDI 2019
Klik Disini FOTO SATU MINGGU MENGABDI
RAMADHAN IN ACTION 2019
Klik Dsini Foto RAMADHAN IN ACTION 2019
PPMB 2019
Klik Dsini FOTO PPMB 2019
Kamis, 21 Maret 2019
Kongres I APENMASI Digelar di Istana Wapres
Kongres Perdana Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia (APENMASI) digelar di Istana Wakil Presiden RI hari ini, Rabu (6/2).
Kongres dihadiri oleh sekitar 250 peserta dari berbagai kementerian, perguruan tinggi negeri dan swasta serta beberapa lembaga mitra dalam maupun luar negeri.
Ketua Umum APENMASI Profesor Hafid Abbas mengatakan, APENMASI adalah wadah para pakar, peneliti, ilmuwan, dan praktisi pendidikan masyarakat yang tersebar diberbagai perguruan tinggi negeri dan swasta (PTN dan PTS) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di seluruh tanah air.
Menurutnya, APENMASI telah mengidentifikasi 18 kelompok sasaran masyarakat yang dinilai memiliki tingkat kerawanan sosial dan ekonomi tinggi, di antarannya petani miskin, masyakarat adat, anak jalanan, buruh migran, anak dengan gizi buruk, dan lainnya.
“Dari jumlah itu terdapat 128 agenda strategis nyata yang akan dilaksanakan dalam berbagai kegiatan penelitian dan pengabdiannya pada masyarakat untuk membebaskan mereka dari keterbelakangannya,” jelas Hafid dalam rilisnya yang diterima redaksi Jabar Ekspres.
Dia mamaparkan, lahirnya agenda strategis itu didasarkan pada kerisauan atas semakin melebarnya tingkat kesenjangan sosial di negeri ini. Meski diakui pemerintah telah melakukan banyak hal untuk memajukan mereka yang tertinggal.
“Kondisinya masih banyak belum diwujudkan dan kenyataannya tingkat kesenjangan sosial di tanah air masih tinggi,” cetus dia.
Dalam kongres tersebut APENMASI akan membahas agenda strategis di antaranya, memajukan masyarakat tertinggal dengan tujuan mempertemukan sejumlah PTN dan PTS yang memiliki program studi pendidikan masyarakat beserta berbagai jaringan mitranya.
Selain itu, memperkuat sinergitas dan kerjasamanya dalam pelaksanaan kegiatan tri-dharma perguruan tinggi dengan berfokus pada 18 kelompok sasaran yang rentan terhadap berbagai persoalan sosial ekonomi.
Hafid menambahkan, penerapan agenda strategis APENMASI disesuaikan dengan koridor ekonomi lokal masing-masing, misalnya Penmas UPI Bandung membina desa Cihampelas Kecamatan Cililin, Bandung Barat menjadi desa Eceng Gondok yang memanfaatkan gulma tanaman jadi barang bernilai secara ekonomi.
“Untuk menjabarkan seluruh agenda strategis menjadi skala prioritas akan melibatkan pranata-pranata sosial paling bawah seperti pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), dan institusi-institusi pendidikan,” tutur Hafid.
Sementara itu, dalam sambutannya Wakil Presiden Yusuf Kalla mengatakan, keberhasilan pembangunan kabinet kerja sudah dilakukan secara maksimal. Meski masih menyisakan banyak tantangan.
Dia menuturkan, adanya sebagian masyarakat terisolasi secara geografis, petani yang tingkat pendidikannya kurang merupakan permasalah yang sedang diselesaikan. Namun, untuk mengatasinya butuh kerjasama praktisi pendidikan.
Yusuf Kalla mengajak, agar APENMASI ikut berpartisipasi melakukan percepatan peningkatan kualitas pendidikan agar kemampuan masyarakat lebih sejahtera. Terlebih, pendidikan masyarakat itu penting. Sehingga, jangan sampai sekedar memintarkan anak yang belajar di sekolah tetapi harus mencerdaskan kehidupan bangsa, jadi harus semakin semangat.
Sementara itu, salah seorang peserta Kongres Elih Sudiapermana dari Prodi Pendidikan Masyarkat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berpendapat, pentingnya pendidikan masyarakat yang ditegaskan Wapres harus menjadi pemicu bagi pemangku kepentingan.
“Intinya insan intelektual lulusan pendidikan masyarakat semakin bersemangat melakukan kajian, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan menekankan fungsionalnya untuk memajukan masyarakat yang tertinggal,” tutup Elih yang juga mantan Kadisdik Kota Bandung ini.
Rabu, 06 Maret 2019
PROFILE PROGRAM STUDI PLS UNSIKA
Blog ini di buat untuk memenuhi program kerja bidang KOMINFO tahun 2019
jadi jika ingin melihat profile program studi PLS lebih lanjut atau lengkapnya, akan kita arahkan
ke Halaman fkip.unsika.ac.id
Untuk membuka profile Program studi PLS Klik DISINI
jadi jika ingin melihat profile program studi PLS lebih lanjut atau lengkapnya, akan kita arahkan
ke Halaman fkip.unsika.ac.id
Untuk membuka profile Program studi PLS Klik DISINI
Senin, 11 Februari 2019
LINK OPEN RECRUITMENT PANITIA PROKER HIMADIKLUS UNSIKA PERIODE 2019
1. link open recruitment Program kerja IMADIKLUS TRAINING 1
Pendaftaran sudah ditutup
2. link open recruitment program kerja RAMADHAN IN ACTION
Pendaftaran sudah ditutup
3. link open recruitment program kerja SATU MINGGU MENGABDI
Pendaftaran sudah ditutup
4. link open recruitment program kerja FESTIVAL KARANG TARUNA
Pendaftaran sudah ditutup
5. link open recruitment program kerja DISNATALIS DAN POM
Pendaftaran sudah ditutup
6. link open recruitment program kerja PPMB
Pendaftaran sudah ditutup
Sabtu, 09 Februari 2019
Pendidikan Karakter Untuk Membangun Peradaban Bangsa
Pendidikan adalah hal
yang sangat dianggap penting di dunia, karena dunia butuh akan orang-orang yang
berpendidikan agar dapat membangun Negara yang maju. Tapi selain itu karakter
pun sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman ini tidak hanya melihat pada
betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah ia raih, melainkan juga pada
karakter dari pribadi dari setiap orang.
Proses pendidikan di
sekolah masih banyak yang mementingkan aspek kognitifnya ketimbang
psikomotoriknya, masih banyak guru-guru di setiap sekolah yang hanya asal
mengajar saja agar terlihat formalitasnya, tanpa mengajarkan bagaimana
etika-etika yang baik yang harus dilakukan.
Di dalam buku tentang
Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences), Daniel Goleman menjelaskan
kepada kita bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan
diperlukan 80%, sementara kecerdasan intelektual hanyalah 20% saja. Dalam hal
inilah maka pendidikan karakter diperlukan untuk membangun kehidupan yang lebih
baik dan beradab, bukan kehidupan yang justru dipenuhi dengan perilaku biadab.
Maka terpikirlah oleh para cerdik pandai tentang apa yang dikenal dengan
pendidikan karakter (character education).
Banyak pilarkarakter
yang harus kita tanamkan kepada anak – anak penerus bangsa, diantaranya adalah
kejujuran, yah kejujuran adalah hal yang paling pertama harus kita tanamkan
pada diri kita maupun anak – anak penerus bangsa karena kejujuran adalah
benteng dari semuanya, Demikian juga ada pilarkarakter tentang keadilan, karena
seperti yang dapat kita lihat banyak sekali ketidakadilan khususnya di
Negara ini. Selain itu harus ditanamkan juga
pilarkarakter seperti rasa hormat.
Hormat kepada siapapun itu, contohnya adik kelas mempunyai rasa hormat kepada
kakak kelasnya, dan kakak kelasnya pun menyayangi adik – adik kelasnya, begitu
juga dengan teman seangkatan rasa saling menghargai harus ada dalam diri setiap
murid - murid agar terciptanya dunia pendidikan yang tidak ramai akan
tawuran.
Sekarang mulai banyak
sekolah – sekolah di Indonesia yang mengajarkan pendidikan karakter
menjadi mata pelajaran khusus di sekolah tersebut. Mereka diajarkan bagaimana
cara bersifat terhadap orang tua, guru –guru ataupun lingkungan tempat hidup.
Mudah – mudahan dengan
diterapkannnya pendidikan karakter di sekolah semua potensi kecerdasan anak
–anak akan dilandisi oleh karakter – karakter yang dapat membawa mereka menjadi
orang – orang yang diharapkan sebagai penerus bangsa. Bebas dari korupsi,
ketidakadilan dan lainnya. Dan makin menjadi bangsa yang berpegang teguh kepada
karakter yang kuat dan beradab. Walaupun mendidik karakter tidak semudah
membalikan telapak tangan, oleh karena itu ajarkanlah kepada anak bangsa
pendidikan karakter sejak saat ini.

Pendidikan adalah hal
yang sangat dianggap penting di dunia, karena dunia butuh akan orang-orang yang
berpendidikan agar dapat membangun Negara yang maju. Tapi selain itu karakter
pun sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman ini tidak hanya melihat pada
betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah ia raih, melainkan juga pada
karakter dari pribadi dari setiap orang.
Proses pendidikan di
sekolah masih banyak yang mementingkan aspek kognitifnya ketimbang
psikomotoriknya, masih banyak guru-guru di setiap sekolah yang hanya asal
mengajar saja agar terlihat formalitasnya, tanpa mengajarkan bagaimana
etika-etika yang baik yang harus dilakukan.
Di dalam buku tentang
Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences), Daniel Goleman menjelaskan
kepada kita bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan
diperlukan 80%, sementara kecerdasan intelektual hanyalah 20% saja. Dalam hal
inilah maka pendidikan karakter diperlukan untuk membangun kehidupan yang lebih
baik dan beradab, bukan kehidupan yang justru dipenuhi dengan perilaku biadab.
Maka terpikirlah oleh para cerdik pandai tentang apa yang dikenal dengan
pendidikan karakter (character education).
Banyak pilarkarakter
yang harus kita tanamkan kepada anak – anak penerus bangsa, diantaranya adalah
kejujuran, yah kejujuran adalah hal yang paling pertama harus kita tanamkan
pada diri kita maupun anak – anak penerus bangsa karena kejujuran adalah
benteng dari semuanya, Demikian juga ada pilarkarakter tentang keadilan, karena
seperti yang dapat kita lihat banyak sekali ketidakadilan khususnya di
Negara ini. Selain itu harus ditanamkan juga
pilarkarakter seperti rasa hormat. Hormat kepada siapapun itu, contohnya adik kelas mempunyai rasa hormat kepada kakak kelasnya, dan kakak kelasnya pun menyayangi adik – adik kelasnya, begitu juga dengan teman seangkatan rasa saling menghargai harus ada dalam diri setiap murid - murid agar terciptanya dunia pendidikan yang tidak ramai akan tawuran.
pilarkarakter seperti rasa hormat. Hormat kepada siapapun itu, contohnya adik kelas mempunyai rasa hormat kepada kakak kelasnya, dan kakak kelasnya pun menyayangi adik – adik kelasnya, begitu juga dengan teman seangkatan rasa saling menghargai harus ada dalam diri setiap murid - murid agar terciptanya dunia pendidikan yang tidak ramai akan tawuran.
Sekarang mulai banyak
sekolah – sekolah di Indonesia yang mengajarkan pendidikan karakter
menjadi mata pelajaran khusus di sekolah tersebut. Mereka diajarkan bagaimana
cara bersifat terhadap orang tua, guru –guru ataupun lingkungan tempat hidup.
Mudah – mudahan dengan
diterapkannnya pendidikan karakter di sekolah semua potensi kecerdasan anak
–anak akan dilandisi oleh karakter – karakter yang dapat membawa mereka menjadi
orang – orang yang diharapkan sebagai penerus bangsa. Bebas dari korupsi,
ketidakadilan dan lainnya. Dan makin menjadi bangsa yang berpegang teguh kepada
karakter yang kuat dan beradab. Walaupun mendidik karakter tidak semudah
membalikan telapak tangan, oleh karena itu ajarkanlah kepada anak bangsa
pendidikan karakter sejak saat ini.
Langganan:
Postingan (Atom)